Electricity Lightning
THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 10 November 2011

.Pondok Pesantren : Darussalam Ciamis Jawa Barat


Foto Sejarah
Ihwal kebersahajaan dan kesederhanaan Pesantren Darussalam ternyata sama tuanya dengan sejarah pesantren ini. Nun di paruh 1929, Kiai Haji Ahmad Fadlil (meninggal tahun 1950), ayahanda K.H. Irfan Hielmy, memulai kisah kebersahajaan dengan sebuah masjid dan sebuah bilik sebagai asrama. Santri yang pertama kali mondok adalah pemuda-pemuda setempat yang tidak saja diajari ilmu-ilmu agama tetapi diajak mengolah sawah, bercocok tanam, dan diberi contoh bagaimana memelihara bilik dan memakmurkan masjid. Pesantren Tjidewa, sebutan untuk komunitas baru itu, dengan cepat mendapat simpati serta dukungan dari masyarakat sekitar lebih banyak lagi santri yang mondok.
Adalah pasangan suami-isteri Mas Astapradja dan Siti Hasanah yang mewakafkan tanahnya di Kampung Kandanggajah, Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kepada Kiai Ahmad Fadlil. Dibantu oleh masyarakat dan santri, Pesantren Tjidewa menapaki guratan sejarah dengan optimisme menghilangkan benalu yang menempel dalam ajaran Islam.
Menjelang proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, di Pesantren Tjidewa sudah mondok 400 orang santri yang mengaji ilmu tafsir, ilmu hadits, sejarah, dan perbandingan madzhab, di samping kitab-kitab ilmu sharaf dan ilmu nahwu. Keputusan Kiai Ahmad Fadlil dengan hanya menerima santri putra tidak terlepas dari kondisi saat itu yang tidak bisa keluar dari kontelasi keamanan akibat penjajahan Belanda. Karena didorong oleh keinginan untuk melepaskan diri dari cengkraman penjajah dan ditambah dengan meluapnya semangat santri untuk menghalau Belanda, Kiai mengajarkan pula strategi berdiplomasi mengatasi tekanan penjajah. Apalagi dengan kemampuannya berbahasa Belanda ia belajar bahasa Belanda kepada kakek dari keluarga ibunya sejak di sekolah rakyat (Vervolg School)dengan mudah bisa menyerap berbagai informasi yang kelak berguna sebagai modal berdiplomasi.
Lebih dari itu, penguasaan terhadap teks berbahasa Arab telah tampak sejak Ahmad Fadlil muda berhasil menghapal kitab-kitab Jauharul Maknun, Uqudul Juman, Talkhisul Miftah dan syair-syairnya. Bahkan, pada usia 31 tahun, ia telah berhasil menerjemahkan Qasidah Burdah karya Muhammad Said al-Busyiri. Sampai sekarang, kasidah burdah berbahasa Sunda yang merupakan karya terjemahan masterpiece Kiai Ahmad Fadlil, masih terdengar dibaca dan didendangkan oleh santri-santri di banyak pesantren tradisional terutama di Jawa Barat.

Rabu, 09 November 2011

Impianku



Pekerjaan merupakan kegiatan yang seharus kita kuasai dan senangi, suatu pekerjaan yang jika hanya semata-mata untuk uang, hanya akan bertahan untuk sementara saja. Kenapa demikian? Karena suatu saat kita akan jenuh dengan apa yang kita lakukan. Telah banyak fakta di dunia ini orang stress dengan pekerjaannya, tidak bahagia padahal sudah mendapat gaji yang sesuai dengan kebutuhan. Lakukanlah dari ketulusan hati kita sendiri.
Saya bermimpi menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat. Saya ingin memberikan hidupku ini berguna untuk nusa dan bangsa. Bisa ikut serta dalam membantu dan memajukan Indonesia. Langkah awal yang mungki saya lakukan adalah dengan intropeksi ke diri saya sendiri. Saya harus bisa menjadi pribadi yang baik dan bisa menjadi contoh bagi orang lain terlebih dahulu, dengan begitu barulah saya bisa mengajak orang lain ikut serta dalam misi yang saya punya ini. Tidak hanya kebahagiaan yang saya cari, saya juga memiliki Tuhan yang saya percaya ada di dunia ini. Selain mencari kebahagian, saya juga ingin menabung amal kebaikan saya selama di dunia ini, karena amal kebaikan sayalah yang akan menolong saya di akhirat ini.
Saya ingin menjadi orang yang kaya! Kaya ilmu, kaya teman, dan kaya harta. Kenapa karya ilmu? Karena dengan ilmu derajat kita akan lebih tinggi dari orang lain dan bisa menyelesaikan masalah dengan ilmu yang kita punya. Lalu kenapa kaya teman? Karena dengan memiliki banyak teman, kita tidak akan sendiri. Jika kita memiliki sesuatu itu, dan di rasakan oleh teman kita atau banyak orang maka sesuatu itu nilainya akan lebih berharga daripada jika kita rasakan itu dengan seorang diri. Yang terakhir adalah kaya harta, kenapa? Bukan karena matre dan bukan pula mata duitan. Dengan harta kita bisa saling tolong menolong dan peduli dengan orang yang membutuhkan, dengan harta kita mengajak orang lain untuk saling belajar menggli ilmu, tidak bisa kita pungkiri zaman sekarang semuanya harus di bayar dengan uang. Ya uang, makanya harta salah satu kategori untuk membangunkan negeri ini. Tiga diatas ini memiliki kaitan antara satu dan lainnya.
Mengajak orang lain untuk melakukan suatu hal yang telah ia sukai itu mudah, tapi mengajak orang untuk melakukan apa yang tidak sukai itulah suatu hal yang tidak mudah. Zaman sekarang, khususnya anak remaja sekarang lebih suka melakukan hal-hal yang hanya untuk kesenangan semata, seperti hura-hura nggak jelas dengan teman-teman sebayanya, menghamburkan uang dengan sesuka hatinya daripada memilih untuk memikirkan masa depan negaranya. Jangankan masa depan negaranya, terkadang masa depannya sendiri masih di ambang awan. Kalau diajak untuk bersenang-senang dengan tanpa berfikir lagi langsung mengiyakan ajakan tersebut, tapi kalau udah di ajak untuk menolong orang lain atau menjadi relawan kebanyakan memilih untuk berfikir dua kali. Sungguh sayang sekali dengan keadaan ini, terkadang saya sudah mencoba teman-teman yang lain untuk mengikuti kegiatan yang positif dan lebih bermanfaat, kebanyakan saya hanya mendapat penolakan. Ternyata saya masih gagal untuk mengajak orang lain. Telah berbagai cara saya coba, walau banyak yang menolak ada jugalah beberapa yang mau saja untuk di ajak.
Pekerjaan yang saya inginkan adalah menjadi seorang penulis dan motivator andal yang “canggih”. Canggih dalam bidang IT maupun dalam bersosialisasi dengang lingkungan. Saya ingin mengubah pandangan orang terhadap anak IT. Karena kebanyak beranggapan bahwa anak IT itu “geek” , kita juga mau juga jadi orang yang jago bergaul dengan lingkungan luar, nggak hanya duduk di depan laptop aja.
Menulis merupakan pekerjaan yang bisa dibilang tidak gampang dan tidak sulit pula, semua itu tergantung dari wawasan dan kemauan kita sendiri. Melalui tulisan saya ingin mengajak orang lain lepas dari kelehan, stress, atau setidaknya meringankan beban pikiran dengan masalah yang dihadapi pembaca atau bahkan membantu menyelesaikan masalah mereka.
Inilah pekerjaan impian saya. Menjadi bermanfaat untuk semua orang dengan kebaikan yang saya punya.

Kamis, 03 November 2011

Sejarah MAN Darussalam Ciamis

Pada tahun 1967 mulai dirintis penyelenggaraan sistem pendidikan formal dengan mengadaptasi model klasikal, dan sampai saat ini semua jenjang pendidikan dari mulai Taman Kanak-kanak (TK) atau Raudlatul Athfal (RA) telah berdiri hingga Perguruan Tinggi.
Lembaga pendidikan formal pertama yang didirikan oleh Pesantren Darussalam Ciamis adalah Raudhlatul Athfal (RA) pada tahun 1967, kemudian pada tahun 1968 berdiri Madrasah Ibtidaiyah (MI) setingkat SD, dan Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP) berdiri pada tahun 1969. Kemudian pada tahun 1969 berdiri Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri (MAAIN) yang semula merupakan Madrasah Aliyah Swasta Darussalam Kabupaten Ciamis berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 62 Tahun 1969 pada tangal 2 Djuli tahun 1969. Dan dalam konsideran SK Menteri Agama tersebut dinyatakan bahwa selama Anggaran Belanja Departemen Agama untuk keperluan tersebut tidak mencukupinya, maka biaya pembinaan selanjutnya dibebankan kepada Pengasuh Pesantren Darussalam Ciamis. (SK terlampir)
Dalam perjalanannya yang telah mencapai usia 41 tahun ini, MAN Darussalam Ciamis berkomitmen pada aturan yang berlaku yang kemudian dikembangkan dengan arah kebijakan madrasah serta pendayagunaan potensi tenaga edukatif, tenaga administratif serta fasilitas sarana yang ada di MAN Darussalam Ciamis. Kondisi demikian tentu akan menunjukan jati dirinya dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hal ini dapat dibuktikan dengan berbagai keberhasilan yang dicapai peserta didik.
Demikian pula sebagai arah timbal balik hubungan madrasah dengan masyarakat, MAN Darussalam Ciamis telah menunjukkan perhatian serta kepercayaan masyarakat yang semakin positif. Hal ini pun dapat dibuktikan dengan peminat siswa dari tahun ke tahun yang terus meningkat sehingga dalam penerimaan siswa baru diadakan seleksi melalui batasan nilai (hasil Ujian Nasional dan tes khusus).
Kendatipun demikian, sebagai suatu proses usaha pendidikan yang menghadapi berbagai heteroginitas dalam komponen-komponennya, maka tidak menutup mata terhadap berbagai kekurangan yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu dalam mengoperasionalkan usaha pendidikan pada MAN Darussalam Ciamis, secara berkesinambungan pimpinan madrasah serta seluruh mitra kerjanya senantiasa berfikir inovatif dan prosfektif menuju pendidikan yang bermutu.
Dalam perjalannya sampai sekarang, Alhamdulillah MAN Darussalam Ciamis telah mampu melengkapi dirinya dengan sarana dan prasarana yang tidak kalah dari sekolah lainnya, demi mendukung pengembangan keilmuan yang diharapkan seluruh pihak, misalnya laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mencakup Laboratorium Fisika, Kimia, dan Bilogi. Selain itu dilengkapi pula dengan Laboratorium Bahasa dan Laboratorium Komputer.
Demikian pula dengan unsur pendidiknya, MAN Darussalam Ciamis terus berusaha menjalin kerjasama baik dengan sesama pendidik dalam negeri maupun dengan para pendidik dari mancanegara, khususnya dari Asia dan Amerika, juga para siswanya pernah diikutsertakan dalam program pertemuan pelajar ke Jepang, dan guru ke Amerika Serikat (AS).
Disamping itu, MAN Darussalam Ciamis tetap berpegang teguh pada prinsip utama yaitu mencetak manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) tanpa melupakan keimanan dan ketaqwaan (Imtak). Kegiatan keagamaan sesuai ciri Madrasah terus dikembangkan sehingga cita-cita tersebut bisa tercapai.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di MAN Darussalam Ciamis dapat tercapai apabila proses pembelajaran mampu membentuk pola prilaku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Proses pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang matang dan terencana dengan baik supaya dapat memenuhi.